UML Diagram Part3 (Use-case Diagram)

Diagram Use-Case (Use-case Diagram)

Pembahasan kali ini kita akan mengenal tentang diagram use-case, dimana pada pembahasan terdahulu hanya membahas tentang diagram UML secara garis besarnya saja.
Diagram ini merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku dari sistem. Use case adalah interaksi antara aktor eksternal dan sistem, hasil yang dapat diamati oleh aktor, berorientasi pada tujuan, dideskripsikan di diagram use-case dan teks.

Elemen use-case diagram:

  1. Aktor
  2. Use-case
  3. Relasi/Hubungan ketergantungan, generalisasi dan asosiasi
Berikut gambaran hubungan antar aktor yang dapat dikoneksikan dengan asosiasi.

Aktor

Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa dikatakan sebagai pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lainnya.
Yang perlu diketahui dari aktor adalah:
  1. Aktor adalah tipe (kelas), bukan instan. 
  2. Aktor merepresentasikan peran, bukan pemakai individu dari sistem.
  3. Aktor memiliki nama, nama yang dipilih menyatakan peran aktor.

Use-Case

Use-Case adalah cara spesifik penggunaan sistem oleh aktor. Ciri-ciri dari Use-case adalah:
  1. Pola perilaku yang harus dipenuhi oleh sistem
  2. Sekuen transaksi terhubung yang dilakukan aktor dan sistem
  3. Memberikan sesuatu yang berharga bagi aktor

Kegunaan Use-case adalah: 
  1. Menangkap Kebutuhan Sistem
  2. Berkomunikasi dengan pemakai akhir dan pakar domain masalah
  3. Pengujian Sistem
Use-case dapat digunakan untuk memodelkan perilaku sistem yang dikehendaki sekaligus untuk mengembangkan kasus pengujian.

Hubungan Antar USe-Case

Keterhubungan antar use-case dengan usecase lain berupa generalisasi antara use-case, yaitu:
  1. include, perilaku use-case merupakan bagian dari use-case yang lain
  2. extend, perilaku use-case memperluas perilaku use-case lain.

Kegunaan Use-case diagram

  1. memodelkan konteks sistem
  2. memodelkan kebutuhan sistem

Berikut tips dan teknik penggunaan use-case

  1. Tulislah dari sudut pandang aktor yang bertindak aktif sehingga bentuk kalimat adalah aktif. (memahami bagaimana aktor akan bekerja dengan sistem).
  2. Tulislah teks sekenario bukan kebutuhan fungsional
  3. Use-case bukan spesifikasi kelas atau spesifikasi data
  4. Organisasikan use-case secara konsisten
  5. Use-case seharusnya mendeskripsikan bagaimana aktor berinteraksi dengan sistem dan bagaiman sistem menanggapi interaksi-interaksi ini.
  6. Pergunakan asosiasi <<include>> dan <<extend>> secara tepat
  7. Use-case digunakan untuk menuntun dokumentasi
  8. Use-case menuntun presentasi
Contoh sederhana dibawah ini mengilustrasikan pencarian buku:

Diagram Use-case untuk fungsional sistem






Share on :

0 Response to "UML Diagram Part3 (Use-case Diagram)"

Posting Komentar