Contoh ERD Part 2

Contoh Kasus II

Sistem Informasi Perpustakaan "X"

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang membangun sistem informasi perpustakaan "X". Berbeda dengan pembahasan sebelumnya kali ini kita akan bahas sampai dengan tahapan proses.

Misalkan pada sebuah perpustakaan memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi :
Menjadi pusat penyedia bahan pustaka ilmu-ilmu komputer dan sistem informasi yang lengkap, efektif, akurat dan handal sekota malang.
Misi :
Meningkatkan minat akses masyarakat pada perpustakaan ini.
Menyediakan sumber bahan referensi ilmu-ilmu komputer dan sistem informasi yang lenkap.
Tujuan :
Pertumbuhan anggota pertahun sebesar 10 % pertahun
Penigkatan akses anggota sebesar 2% perbulan
Peningkatan sumber daya buku dan referensi sebesar 3 % perbulan

Diketahui Problems pada perpustakaan tersebut adalah:
Dari tahun ke tahun jumlah anggota semakin merosot :
- fakta dilapangan (survey).
   Minat akses anggota menurun :
- fakta dilapangan (jumlah kehadiran di perpustakaan, jumlah peminjaman)
   Sulit mencari informasi buku atau referensi yang tepat dan akurat.

Opportunities :
  • Kemudahan proses untuk menjadi anggota
  • Kemudahaan proses peminjaman
  • Belum ada pesaing

Directives :
  • Dukungan pemerintah mengkampanyekan minat baca.
Penyebabya adalah:
1. Jumlah anggota merosot :
  • Antara hak dan dan kewajiban tidak sepadan
  • Persyaratan menjadi anggota terlalu ketat
  • Fasilitas anggota dan non anggota sama saja
2. Minat akses anggota menurun :
  • Bahan perpustakaan out of date
  • Proses peminjaman dilakukan secara manual
3.Sulit mencari informasi buku :
  • Sistem katalog masih manual
  • Tidak ada link ke pusat-pusat penyedia layanan yang lain
Matriks Analisa Masalah, Penyebab dan Pengaruh, Tujuan dan Batasan

Analisa Penyebab dan Pengaruh
Tujuan Peningkatan Sistem
Masalah
Penyebab dan Pengaruh
Tujuan Sistem
Batasan Sistem
Dari tahun ke tahun jumlah anggota semakin merosot : - fakta dilapangan (survey).
Antara hak dan dan kewajiban tidak sepadan
Persyaratan menjadi anggota terlalu ketat
Fasilitas anggota dan non anggota sama saja
-Pertumbuhan anggota pertahun sebesar 10 %
-Sarana dan prasana terbatas

Solusi yang ditawarkan
Perlunya dikembangkan sistem informasi perpustakan berbasis komputer yang mampu memberikan peningkatan layanan pada anggota dan memberikan kemudahan pengendalian kinerja organisasi bagi pihak menejemen.

Analisis Persyaratan Sistem
1. Berorientasi Informasi (data)
Fakta untuk mendapatkan data mudah didapat (Source Document lengkap)
Contoh :
  • Formulir-Formulir tersedia
  • Laporan-laporan
  • Buku-buku catatan
  • Faktur
  • Dsb.
2. Berorientasi Proses
Jika fakta source document sulit didapat. Oleh karenanya sistem dapat dibangun dengan mengamati proses (pekerjaan) yang ada.
Contoh :
  • Segala macam transaksi
  • Prosedure kerja (Rule Bisnis / SOP Standard Operational procedure)
3. Berorientasi Objek
Jika keduanya (fakta dan prosedur) sudah diperoleh, aplikasi target yang akan dibangun berorientasi Objek.

Tahapan Analisa Persyaratan Berorientasi Data
1. Data
  • Entitas Pembentuk Sistem
  • ERD Key Based
  • ERD Full Attribute Based
  • Analisis Normalisai
  • ERD Full Attribute Ternormalisasi
  • Model Fisik (Generate)
2. Proses
  • DFD Context
  • Dekomposisi Fungsional
  • DFD level -1 s/d DFD level – n (Proses Primitif)
  • Struktur Data : data flow dan data strore
Contoh Kasus Perpustakan :
Menentukan Entitas dan Relasi
  • Entitas Anggota
  • Entias Koleksi Buku
  • Entitas Registri Buku
  • Entitas Rak Buku
  • Entitas Penerbit
  • Entitas Pengarang
  • Transaksi Peminjaman
Berikut gambaran  ERD Key Based atau ERD dengan kunci:

Selanjutnya adalah tahap ERD Full Attribute Based, Berikut lengkap dengan atribut dari tiap entitas.

Pada tahap selanjutnya Bagaimana mengolah data dan mendapatkan prosesnya. Untuk mendapatkan data koleksi berarti ada proses entry data koleksi. Untuk mendapatkan data transaksi pinjam berarti harus ada proses pencatatan peminjaman buku, dan begitu seterusnya. Pada entitas luar terdapat seseorang yang bertugas untuk mensetup data, yang terlibat adalah tenaga Admin. Data anggota diperoleh dari  Anggota. Untuk mengkoleksi data yang terlibat adalah tenaga Admin maka perlu arus data master (pengarang, koleksi, dll).
Pada tahapan proses ini kita gunakan DFD (Data Flow Diagram) level nol. Berikut gambaran prosesnya.

DFD Level nol




Evaluasi DFD Level nol
Data flow masuk  ke dalam proses menjadi calon input
Input  :
login
master (Packet)
- data pengarang
- data penerbit
- data koleksi
- data reg buku
- data rak
- data login
- data trans anggota (P)
- data peminjaman
- data pengembalian
- data anggota
- data pengiriman buku

Data flow keluar dari proses menjadi calon ouput
Output  :
  - Data Order
  - Laporan (P) :
  - Peminjaman
  - Aksesibilitas
  - Perkem. Buku
  - Data Peminjaman

Selanjutnya merupakan gambaran proses pada DFD Level 1 dan 2.

DFD Level 1











Share on :

1 Response to "Contoh ERD Part 2"